Pernah nggak sih kamu ngebayangin nginap di desa terpencil, di atas gunung, jauh dari sinyal, tapi justru ngerasa damai banget? Nah, desa wisata Wae Rebo di Nusa Tenggara Timur adalah tempat yang bisa kasih kamu pengalaman itu. Desa adat yang satu ini udah lama jadi incaran traveler lokal maupun internasional yang cari suasana otentik dan pemandangan alam yang nggak biasa.
Mengenal Desa Wisata Wae Rebo?

Desa wisata Wae Rebo terletak di Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa ini terkenal sebagai “desa di atas awan” karena lokasinya yang berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut. Saking terpencilnya, kamu cuma bisa ke sana dengan jalan kaki alias trekking selama 3-4 jam dari desa terakhir yang bisa dicapai kendaraan, yaitu Desa Denge.
Uniknya, Wae Rebo cuma punya tujuh rumah adat yang disebut Mbaru Niang. Rumah-rumah ini bentuknya kerucut, beratapkan ijuk, dan jadi simbol kuat budaya suku Manggarai. UNESCO juga mengakui pentingnya desa ini sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
Daya Tarik Desa Wisata Wae Rebo

- Mbaru Niang: Rumah adat tradisional dengan arsitektur khas yang udah diwariskan secara turun-temurun. Satu rumah bisa ditinggali beberapa keluarga, dan kamu bisa nginep langsung bareng warga di dalamnya. Jadi bukan sekadar lihat-lihat, tapi beneran merasakan hidup ala orang Wae Rebo.
- Pemandangan Awan dan Pegunungan: Karena lokasinya tinggi, setiap pagi biasanya desa ini diselimuti kabut tipis atau awan. Rasanya kayak lagi di negeri dongeng!
- Upacara Adat Waelu: Sebelum masuk ke desa, kamu wajib ikut upacara penyambutan sebagai bentuk penghormatan. Di sini, kamu bakal diajak lebih dekat dengan tradisi lokal yang masih dijaga ketat.
- Gaya Hidup Tradisional: Jangan harap ada sinyal, Wi-Fi, atau minimarket ya. Wae Rebo adalah tempat buat kamu yang pengen disconnect sejenak dari dunia digital dan reconnect sama alam dan budaya.
Kalau udah puas trekking ke desa wisata Wae Rebo, saatnya lanjut petualangan ke Pulau Komodo bareng open trip seru dari kami! Nikmati keindahan laut, lihat komodo dari dekat, dan island hopping ke tempat kece. Mau coba destinasi luar negeri? Gabung aja di open trip Jepang, Korea, atau Eropa bareng rombongan asik dan itinerary kece. Liburan anti ribet, tinggal berangkat! Langsung aja cek jadwal open trip Pulau Komodo dan open trip luar negeri di website kami.
Cara Menuju Wae Rebo

Buat sampai ke desa wisata Wae Rebo, kamu harus siap petualangan. Biasanya, traveler berangkat dari Labuan Bajo, lalu naik mobil sekitar 5-6 jam ke Desa Denge. Dari sana, trekking deh menuju Wae Rebo. Jalurnya naik turun, tapi pemandangannya cakep banget: hutan tropis, suara burung liar, dan udara sejuk.
Tips dari yang udah pernah ke sana:
- Bawa sepatu trekking yang proper.
- Bawa jas hujan kalau lagi musim hujan.
- Bawa makanan ringan dan air minum secukupnya.
- Jangan lupa bawa uang tunai untuk kontribusi ke desa dan biaya menginap.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Musim kemarau antara Mei sampai Oktober adalah waktu yang paling ideal buat jalan-jalan ke Wae Rebo. Trekking bakal lebih aman dan kamu bisa dapetin langit biru cerah buat foto-foto. Tapi tetap jaga etika ya. Desa ini bukan tempat wisata biasa. Hormati adat istiadat dan jangan asal ambil foto tanpa izin.
Pengalaman Nginap di Desa Wisata Wae Rebo

Selama di Wae Rebo, kamu bakal tidur di rumah adat Mbaru Niang yang hangat dan nyaman, walaupun tanpa kasur empuk. Makanannya sederhana tapi enak, biasanya berupa nasi, sayuran, dan lauk khas daerah. Sambil ngopi bareng warga, kamu bisa ngobrol langsung soal kehidupan mereka, tentang kopi, tenun ikat, atau sejarah desa yang katanya udah ada sejak 100 tahun lalu lebih.
Buat kamu yang suka wisata budaya atau ingin cari tempat healing yang antimainstream, desa wisata Wae Rebo jelas harus masuk bucket list. Ini bukan cuma soal pemandangan keren, tapi tentang merasakan hidup yang beda dari biasanya—lebih pelan, lebih tenang, dan lebih bermakna.
Kenapa Harus ke Wae Rebo?
Karena Wae Rebo bukan cuma tempat wisata, tapi pengalaman hidup. Di sini kamu nggak cuma lihat budaya, tapi jadi bagian dari budaya itu. Kamu nggak cuma foto-foto buat Instagram, tapi beneran menyatu sama alam dan manusia. Ditambah lagi, kamu juga berkontribusi dalam melestarikan desa adat Wae Rebo yang kini jadi bagian dari ekowisata berkelanjutan di Indonesia.
Desa wisata Wae Rebo adalah bukti kalau Indonesia punya banyak hidden gem yang belum tentu kamu temukan di tempat lain. Jadi, kapan kamu naik gunung buat nyari ketenangan di desa atas awan ini?